Selasa, 22 Juli 2008

sumba timur | nusa tenggara timur | indonesia

sumba timur | nusa tenggara timur | indonesia

hari ini kita membicarakan potensi pertanian tanaman pangan di kabupaten ngada provinsi nusa tenggara timur
: PERTANIAN TANAMAN PANGAN
P o t e n s i
Potensi komoditi tanaman pangan berdasarkan luas areal tanaman dan hasil produksi tahun 1999 di Kabupaten Ngada adalah sebagai berikut :
- Padi, luas areal panen 1.340 Ha, hasil produksi 70.289 ton
- Jagung, luas areal panen 14.384 Ha, hasil produksl 28.057 ton
- Ubi Kayu, luas areal panen 4.496 Hla, hasil produksi 53.930 ton
- Ubi Jalar, luas areal panen 983 lia, hasil produksi 6.423 ton
- Kacang Tanah, luas areal panen 416 Ha, hasil produksi 381 ton
- Kacang Kedelai, luas areal panen 1.592 Ha, hasil produksi 1.577 ton
- Kacang Hijau, luas areal panen 376 Ha, hasil produksi 252 ton
- Sorgum, luas areal panen 208 Ha, hasil produksi 30 ton

Dari produk tanaman pangan yang dihasilakan, yang menonjol/ diunggulkan di Kabupaten Ngada adalah :
- Kacang Kedelai
- Padi
- Ubi Jalar.
sumber : http://www.nttprov.go.id/index.php?hal=pot&&kab=ngada

Senin, 14 Juli 2008

Sumba Timur | Nusa tenggara Timur | indonesia

Sumba Timur | Nusa tenggara Timur | indonesia
hai ini kita membicarakan obyek wisata menyelam di alor,di nusa tenggara timur
Menyelam atau ber-snorkel bersama Sunfish atau "Mola-mola" adalah suatu hal yang menakjubkan semua penyelam, bahkan bagi mereka yang berpengalaman.

Di Alor, Sunfish tidak hanya dapat dilihat oleh kami saat menyelam, di lebih dari 40 lokasi penyelaman namun kini kami mendapatkan rahasia untuk sering ber-snorkel bersama mereka.
Setiap binatang individu memiliki tanda tersendiri, sama seperti sapi perahan, sehingga kai dapan mencirikan jika kami menemukannya lebih dari sekali.

Dalam lebih dari 50 kali kesempatan terpisah menemukan mereka, kita tidak pernah menemui individu yang sama 2 kali. Kami hanya berasumsi bahwa ada banyak Sunfish yang menetap di perairan kepulauan Alor.

Makhluk yang menakjubkan melompat ke luar dari permukaan air dan membuat semburan air yang luar biasa, kadang-kadang sampai tiga kali dan seringkali salah diidentifikasi sebagai Manta ray. Tinggal di kedalaman menengah dan dikatakan hanya biasa berelana di sepanjang garis pantai untuk mencari makan di sekitar karang – Sunfish adalah penghuni laut yang paling aneh.

sumber: http://www.divealor.com

Jumat, 11 Juli 2008

UPACARA BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI

hari ini kita membicarakan upacara bekti pertiwi pisungsung jaladri yang merupakan upacara yang di adakan di daerah bantul di provinsi yogyakarta

UPACARA BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI
Pekan ini masyarakat Pantai Parangtritis memulai ritual Upacara Bekti Pisungsung Jaladri. Upacara ini dilaksanakan 2 tahap, yaitu Upacara Bekti Pertiwi, yang dilain tempat disebut “majemuk/rasulan”. Upacara ini dimulai pada hari Senin Pon – Selasa Wage setelah warga memanen padi. Tahun ini jatuh pada hari Selasa Wage tanggal 10 Juni 2008, dimulai pada pukul 09.00 – 11.00 wib diadakan kenduri massal yang merupakan wujud upacara Bekti Pertiwi (syukur atas hasil pertanian yang melimpah). Setelah pulang dari kenduri, warga menyiapkan Upacara Pisungsung Jaladri (prosesi melarung sesaji ke laut selatan) kira-kira pukul 14.00 wib. Tujuan dari upacara ini adalah memohon kepada Tuhan YME agar warga dan pengunjung Parangtritis selamat dalam berwisata serta sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan karunia-Nya.


Demikian beberapa atraksi wisata di Kabupaten Bantul yang terselenggara atas kerjasama masyarakat dan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Bantul. Atraksi tersebut memperkaya khazanah budaya kita, sehingga dengan menyaksikan acara tersebut diharapakan dapat mempersatukan kita sebagai sesama anak bangsa, menjalin silaturahmi dan persaudaraan.

Kabupaten Nagekeo

hari ini kita akan membicarakan tentang kabupaten Nagekeo

Kabupaten Nagekeo

Kabupaten Nagekeo adalah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia berdasarkan UU no. 2 tahun 2007. Peresmiannya dilakukan tanggal 22 Mei 2007 oleh Penjabat Mendagri Widodo A.S.. Elias Djo ditunjuk sebagai penjabat bupati.[1]

Pusat pemerintaha Kabupaten Nagekeo berlokasi di Mbay. Luas wilayah 1.386 km persegi dan berpenduduk 110.147 jiwa. Wilayah ini merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Ngada. Kabupaten Nagekeo sendiri untuk saat ini secara administrasi terdiri dari 7 kecamatan:

1. Mbay
2. Aesesa
3. Boawae
4. Mauponggo
5. Nangaroro
6. Keo Tengah
7. Wolowae,

dengan 90 desa atau kelurahan.

DPR telah menyetujui Rancangan Undang-Undangnya pada 8 Desember 2006. Kabupaten Nagekeo adalah 1 dari 16 Kabupaten/Kota baru yang dimekarkan pada 2006. Ke-16 Kabupaten/Kota baru tersebut adalah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kota Subulussalam, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Batubara, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sumba Tengah dan Kota Kotamobagu.

Minggu, 06 Juli 2008

EVENT

EVENT :

WULA PODU - Holy month for Marapu.
From full moon of October to full moon of November there are many prohibitions; if infringed ancestor spirits will strongly punish the infringer. At the end of Wula podu month, many ceremonies take place:

°Topeng:
In several villages of Lamboya, Patiala, Loli drums are beating all night long and the day after occurs the ceremony. Marapu rituals are performed by a rato, women dance and a kind of sorcerer wearing a mask amuse or frighten the audience.

°Magowo:
A big crowd gather at the delta of a river (Lamboya) for Marapu rituals and collective
traditional fishing.

°Pajura:
ritual boxing for men. It seems like they get up to all that was forbidden during the holy period!
During this period, rato of Sodan village decide of the date for Pasola Lamboya.

PASOLA:
Pasola is the name of a war game tournament played by two groups of Sumbanese men (ones performing for coastal villages, others for inland villages). Entrants must be brave and skilled enough to provoke opponents flinging wooden spears.
Pasola is a traditional ceremony of the Sumbanese held in the way of uniquely and sympethically traditional norms, every year in February and March and has become the focus of attention of the people since it is a part of the sacred homage to the Marapu.
The ceremony occurs during February in Lamboya and Kodi and during March in WanuKaKa and Gaura. The main activity starts several days after the full-moon and rituals take place before Pasola, mostly the night before Pasola coinciding with the yearly arrival to the shore of strange and multicolored sea worms-nyale. The precise date of the event decided by the Rato during the Wula Podu.
So the event celebrate the arrival of nyale, a goddess believed to be the symbol of divinity and fertility blessing on plants and cattle. Colorful horsemen riding decorated horses give rise to this unique tournament: the dashing horsemen gallop around the area challenging their opponents to spearthrowing contests. Government regulation now require the use of blunt spears but injury and death are accepted as possible consequences of playing the game and there is not any prosecution. The athmosphere in this arena grows increasily excited and cries and screams of the public heighten the feeling of keen competition.

YAWU:
Yawu is ritual ceremony that take place at night to get help from the ancestors.
Women dance around a fire in the middle of graveyard, drums beat, and the mysterious dialogue with ancestors begin :” Tahuli” speaks as advocate for humans, ancestors speak through the voice of “Dodo”, all the dialogue is in a spiritual language(Bahasa adat) .
When somebody is ill, they think ancestors are angry with this person. So they want to know why and they ask to ancestors what to do to calm down the wrath of Marapu - sometimes it works! Also when they want to built a new traditional house, Humans have to ask for agreement to Marapu.

MARAPU:

MARAPU:
The essence of Marapu religion is the belief in spirituals forces including God, spirits and ancestors. Dead people can influence the world of the living and the living perform rituals in order to satisfy ancestors and sometimes ask to them for help or agreement .Humans cannot appeal to God the creator so Ancestors are placed on earth mediated through people who get special powers (concentrated in certain places or objects) . Those people are “Rato” (priests) , Dodo and Tahuli who are able to speak the spiritual language (Bahasa adat) of Ancestors. Wula Podu, Topeng, Magowo, Pajura, Pasola, Yawu are some of main Marapu ceremonies (details in Events)

Handicraft

Handicraft:
Aside from ikat you can get others artifacts of primitive art in Sumba: Wood carvings, sculptured stones, lime containers, traditional jewellery (Mamuli,Marengo,Tabelo), basket work, long knifes( Parang), traditional bag(Kalieku), primitive musical instrument, household items and artefact for fishing or hunting.
There are 45 different clans (Suku) in Sumba and each one has their own Marapu and their own invisible spirits.
In a traditional Sumbanese house (Uma), you can find wood or stone carvings which are images of Marapu even human or animal representation.
In such house the are four pillars: one for men, one for Marapu (ancestor ) one for women and the last one for articles of value (spears, long knives, weawings, jewelry) and special plates, special earthen waterjar for Marapu. In some villages, you can still see skull trees dating from the time they were headhunters.